Denmark Dukung RI Kembangkan Energi Terbarukan

Jakarta - Sejak 2013, Denmark telah mendukung Indonesia terkait efisiensi dan konservasi energi. Salah satunya melalui Program Dukungan Lingkungan Tahap-3 (ESP3).

"Sejumlah penelitian yang dilakukan melalui ESP3 telah berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi energi dan tindakan konservasi dan kebijakan," ujar Kepala Pengembangan Kedutaan Besar Kerajaan Denmark di Jakarta, Kurt Moerck Jensen, seperti dikutip dari rilis Kementerian ESDM, Jumat (15/9/2017).

ESP3 bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Energi Energi Baru Terbarukan dan Energy Conservation (DJ-EBTKE) Kementerian ESDM dan Danish Energy Agency (DEA), telah mendanai sebuah studi oleh Institut Ekonomi Energi Indonesia (IIEE), berjudul 'Dukungan untuk Monitoring dan Estimasi Dampak Kebijakan Konservasi Energi'.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengukur dampak dari setiap program dan tindakan konservasi energi di dalam sektor rumah tangga, bangunan, industri, dan transportasi. Selain itu untuk mengidentifikasi kebijakan potensial di masa depan dan untuk mengukur dampak dari kebijakan yang ada dan yang akan datang.

"Studi ini menemukan bahwa langkah-langkah kebijakan untuk sektor rumah tangga seperti kompor masak yang lebih efisien. Selanjutnya, dengan fokus pada kebijakan yang lebih ketat di industri dan sektor transportasi akan membantu Indonesia dalam jangka panjang,"

Sementara itu Direktur Konservasi Energi DJ-EBTKE, Ida Nuryatin, mengatakan hasil penelitian ini akan menjadi dasar penyusunan Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN). Selain itu juga menjadi acuan bagi Direktorat Konservasi Energi dan semua stakeholder dalam menentukan prioritas perumusan program konservasi energi masa depan.

Penyiapan RIKEN merupakan tindak lanjut setelah Rencana Induk Energi Nasional dikeluarkan, sebagaimana diamanatkan dengan Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

"RIKEN berisi setidaknya target, kebijakan utama, program, dan tindakan konservasi energi. RIKEN adalah pedoman dan peta jalan, yang akan menjadi referensi bersama kami dalam menerapkan program konservasi energi di masa depan," jelas Ida.

Pakar senior IIEE, Cecilya Malik, menambahkan untuk mengoptimalkan upaya pencapaian target RUEN, dalam jangka pendek (2025), Pemerintah Indonesia harus fokus pada kebijakan konservasi energi untuk sektor rumah tangga dan pengelolaan energi di dalam sektor industri. Sebab pada umumnya pemerintah mempertimbangkan kebijakan biaya rendah.

"Dalam jangka panjang (2050), Pemerintah Indonesia harus berfokus pada kebijakan energi untuk sektor transportasi dan industri seperti perbaikan standar bahan bakar dan perbaikan efisiensi energi untuk boiler industri," ungkapnya. (ega/mca/finance.detik.com)